Oleh Hasan Hamid
DESA Pecabean masuk wilayah Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal merupakan daerah yang nyaman, tenteram dan meski tidak berada di dataran pegunungan namun hawa udaranya sejuk. Desa berpenduduk 7 ribu jiwa lebih tersebut mayoritas (99 persen) beragama Islam.
Bahkan termasuk penganut Islam taat. Hampir setiap hari tidak pernah sepi dari kegiatan pengajian. Baik yang diadakan di masjid, mushala maupun rumah kiai. Di Desa tersebut terdapat satu madrasah, yakni Madrasah Diniyyah Raudlatul Jannah yang merupakan lembaga pendidikan berbasis agama. Madrasan ini dirintis oleh almarhum KH Abdul Hamid bin H Mukhsin.
Tingkat ketaan dan ketaqwaan warga Desa Pecabean ini juga tidak terlepas dari perjuangan KH Abdul Hamid dalam menjalankan syiar Islam. Selama hidupnya ia mengabdikan diri untuk umat, melalui berbagai pengajian yang diasuhnya. Seperti pengajian malam Jumat yang diikuti oleh kaum laki-laki, pengajian Rabu sore yang dikhususkan untuk perempuan, pengajian Jumat pagi untuk ibu-ibu, pengajian Alquran pada pagi hari untuk anak-anak, kuliah Subuh untuk jamaah mushala An-Nur.
Beliau juga imam besar Masjid di Desa Pecabean. Kehidupannya memang mewarnai perjalanan syiar Islam di desa tersebut.
Pecabean memang desa yang penuh kedamaian. Hal itu dipengaruhi oleh tingkat keagamaan warganya yang menjunjung
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitMLAP8CTUWUK7f65TaZ0-e2917gaitcqhmJaJTwgl3k6TIDRx0GrAiT6IyXEfkFH0qbo2gWVw0u97mSbLQjaziIVUDAaCuuvsM4IvNkUrGD4XqJP6VsdzjkN5gAp_07rva95OUyaui_Zl/s200/hasan.jpg)
Bahkan termasuk penganut Islam taat. Hampir setiap hari tidak pernah sepi dari kegiatan pengajian. Baik yang diadakan di masjid, mushala maupun rumah kiai. Di Desa tersebut terdapat satu madrasah, yakni Madrasah Diniyyah Raudlatul Jannah yang merupakan lembaga pendidikan berbasis agama. Madrasan ini dirintis oleh almarhum KH Abdul Hamid bin H Mukhsin.
Tingkat ketaan dan ketaqwaan warga Desa Pecabean ini juga tidak terlepas dari perjuangan KH Abdul Hamid dalam menjalankan syiar Islam. Selama hidupnya ia mengabdikan diri untuk umat, melalui berbagai pengajian yang diasuhnya. Seperti pengajian malam Jumat yang diikuti oleh kaum laki-laki, pengajian Rabu sore yang dikhususkan untuk perempuan, pengajian Jumat pagi untuk ibu-ibu, pengajian Alquran pada pagi hari untuk anak-anak, kuliah Subuh untuk jamaah mushala An-Nur.
Beliau juga imam besar Masjid di Desa Pecabean. Kehidupannya memang mewarnai perjalanan syiar Islam di desa tersebut.
Pecabean memang desa yang penuh kedamaian. Hal itu dipengaruhi oleh tingkat keagamaan warganya yang menjunjung
0 komentar:
Posting Komentar