Home » » KH ABDUL DJALIL MENINGGAL DUNIA

KH ABDUL DJALIL MENINGGAL DUNIA



Innalillahi wainna ilaihi rojiun.
KH ABDUL DJALIL, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlotut Tholibien Kalikangkung, Pangkah, tegal yang juga tokoh ulama NU Tegal, kini telah tiada, menghadap keharibaan Allah SWT. Masyarakat Tegal, terutama warga NU merasa kehilangan tokoh ulama yang menguasai beberapa fan ilmu, dari ilmu Faraid, Falaq, Manteq, Ard dan ilmu-ilmu lain. Beliau wafat Senin (8/11/2010) pada pukul 04.00, di salah satu rumah sakit terdekat.

Pemakaman yang dilakukan hari  itu juga, pukul 15.00 dihadiri ribuan orang yang nampak memadati komplek pesantren Raudlotu Tolibin, desa Kalikangkung kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang pengasuh pondok pesantren dan tokoh ulama yang sangat disegani.

Nampak diantara para pelayat, ketua DPRD kabupaten Tegal, Rojikin AH, SH, wakil bupati, pejabat kecamatan, para alim ulama se kabupaten Tegal, para santri dan masyarakat sekitar yang nampak haru, mengiringi kepergian beliau, bahkan tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata.

Rais Syuriah PCNU kabupaten Tegal, KH Hambali Usman yang mewakili keluarga, menyatakan, Almarhum merupakan salah satu mustasyar NU dan beliau merupakan guru besar, serta orang alim yang menguasai beberapa ilmu, istilahnya kiai multi dimensi yang merupakan sumber rujukan dalam ilmu agama.

“ Kami berharap sepeninggalan beliau, keluarganya dapat mewarisi ilmunya serta banyak orang alim, baik dari santrinya atau yang lain dapat meneruskan perjuangan Almarhum memeberikan pelajaran ilmu  agama dan mencontoh kepribadian dan keteladannya yang begitu sederhana dan bersahaja dalam kehidupan walaupun sebenarnya beliau adalah orang yang kaya,” katanya.

Salah satu kerabat dekat almarhum, KH Gholib Mawardi, mengatakan, pada masa hidupnya, beliau yang lahir pada tanggal 3 Januari 1935, yang samapai dengan wafatnya berumur 75 tahun itu, marupakan kiai yang sangat mendalam dalam menguasai ilmu agama. Artinya beliau menguasai ilmu yang sangat komplek mulai dari ilmu Faroid, Mantiq, Balaghah, ilmu Falaq (astronomi) dan ilmu lain. Oleh karena itulah kepergian beliau sangat disedihkan banyak orang.

“Mautul Alim Mautul Alam, matinya seorang ulama adalah matinya alam, artinya Allah tidak akan mengambil ilmu di dunia ini kecuali dengan matinya seorang ulama. Maka jelas wafatnya KH Abdul Jalil yang merupakan seorang ulama sangat menyedihkan kita semua, karena dengan wafatnya, berarti kita kehilangan seorang figure dan sumber ilmu agama yang mendalam,” ungkapnya.

Sementara ketua DPRD kabupaten Tegal, Rojikin AH SH, kepada wartawan mengatakan, masyarakat kabupaten Tegal sangat merasakan kehilangan sosok ulama yang sangat menguasai ilmu agama dan banyak memberikan pelajaran moral kepada masyarakat kabupaten Tegal.

Dirinya berharap keluarganya bisa meneruskan jejak almarhum dalam memberikan pelajaran moral kepada masyarakat. “ Semoga segala amal baik almarhum bisa diterima Allah SWT, diampuni segala kesalahan dan yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran  dalam mengahadapi cobaan hidup”, pungkasnya. (fth)

0 komentar:

Posting Komentar

Tayangan

Keluarga Hasan tahun 2008

Keluarga Hasan tahun 2008


Diberdayakan oleh Blogger.

Hasan Hamid

Sosok KH Abdul Hamid, Tegal